Suasana pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Serikat Buruh |
Masalah-masalah pembangunan organisasi tentu tidak terlepaskan
dari pemimpin dan kepemimpinan yang melandaskan pada aspek teoritik dan
praktek. Kedua hal ini harus menyatu seperti kedua sisi mata uang yang tak
terpisahkan. Menyinggung kedua aspek ini tentu kita harus mengerti juga teori
apa yang akan kita gunakan, dan praktek seperti apa yang mencerminkan bahwa
organsasi sebagai subyek ataupun alat dalam meraih tujuan-tujuan perjuangan
yang diinginkan.
Kata pemimpin pertama kali kita temui ketika kita duduk di
bangku sekolah, guru-guru sering mengungkapkan kata-kata “ayah adalah pemimpin
di keluarga atau presiden adalah pemimpin negara, dll”. Saat ini ketika orang
berbicara mengenai pemimpin, maka yang pertama kali terlintas dipikiran kita
adalah seseorang yang memimpin sekelompok orang lainnya. Jika begitu,
pengertian pemimpin yang dapat kita definisikan adalah suatu individu yang
memimpin sekelompok orang (yang dipimpin).
Serikat buruh adalah salah satu bentuk organisasi tempat
berkumpulnya kaum buruh/pekerja yang mempunyai tujuan yang sama. Jadi Serikat buruh/pekerja adalah organisasi
yang dibentuk dan di jalankan oleh buruh/pekerja dengan tujuan untuk
melindungi, meningkatkan dan memperbaiki kondisi kerja kaum buruh serta untuk
memperjuangkan hak-hak dan kepentingan buru/pekerja.
Organisasi adalah alat untuk mencapai ideologi dengan politik atau cara tertentu.Untuk mencapai tujuan (ideologi) dan melalui cara (politik) tertentu tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa kepemimpinan, anggota atau tanpa dukungan massa buruh yang luas.Maka sebuah organisasi diperlukan sebagai alat yang menyatukan kekuatan setiap anggotanya, massa buruh dan kepemimpinan dalam satu komando bersama.
Beberapa bait tulisan di atas merupakan, kumpulan bacaan yang dikutip dari Modul Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Serikat Buruh yang diselenggarakan oleh Federasi Serikat Pekerja
Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI) Kordinator Wilayah Sumatera Selatan (KORWIL
SUMSEL). Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 26 –
27 November 2013, bertempat di Aula Mess PT.Truba Jaya Engineering yang berada
di Desa Dalam Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim. Sebagai pemateri
dalam pelatihan ini adalah Khamid Istakhori ( Kordinator Projek FSP2KI) yang
datang dari Karawang, setelah sebelumnya memberikan Pelatihan Advokasi di
Pekanbaru- Riau.
Peserta pelatihan ini terdiri dari lima serikat
pekerja dan dua diantaranya adalah serikat pekerja diluar keanggota FSP2KI
SUMSEL, ini adalah sebuah bentuk kebersamaan FSP2KI dalam meningkatkan
kemampuan pengurus serikat pekerja yang ada di wilayah FSP2KI SUMSEL. Peserta pelatihan
terdiri dari ; Serikat Pekerja PT.TeL (SPPT-TeL), Serikat Pekerja Perawatan dan
Pelayanan-TeL (SP3-TeL), Serikat Pekerja Security-PT.TeL (SPS-PT.TeL),
SPKAHUT-PT.MHP, SP Lematang Coal Lestari (SP LCL). Dua nama terakhir (SPKAHUT
dan SP LCL) adalah serikat pekerja di luar anggota FSP2KI SUMSEL, yang memang
diajak untuk mengikuti pelatihan ini dan ini merupakan kali kedua FSP2KI SUMSEL
mengadakan pelatihan seperti ini,yaitu pada September 2012 dan November 2013.
Serikat Pekerja Perawatan dan Pelayanan-TeL (SP3-TeL) telah mengutus beberapa orang untuk turut serta dalam mengikuti pelatihan ini sampai selesai. Mengingat materi-materi yang di ajarkan sangatlah bermanfaat bagi pengembangan sumber daya pengurus SP3-TeL. Ada beberapa pengurus SP3-TeL yang hadir dalam pelatihan ini antara lain ; Ikhsan Prajarani, Darto Effendi, Didi Palepi, Saudi, Donsi DP,Persi Hermolis, Aprizal,Suyatmo, Beni Sastra,Gugun Prayogo dan Evi Nasution.
Dengan adanya pelatihan ini, maka para pengurus SP3-TeL dapat semakin menamabah wawasan dan pengetahuannya dalam menjalankan organisasi pekerja (SP3-TeL) yang akan terus bertumbuh mengikuti dinamika yang ada. Selain dari pada itu dari pelatihan yang diikuti selama ini akan lahir pemimpin baru untuk menjalankan roda organisasi pekerja, khususnya di dalam kepengurusan SP3-TeL....(MIP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar