Sarana Publikasi dan Informasi Pekerja Khususnya Anggota SP3-TEL
Senin, 14 Mei 2012
Show Me the Money ! Show Me the Money !
Kalimat itu menjadi legendaris sejak diucapkan oleh seorang agen pemain soccer dalam film indah bertajuk Jerry Maguire (tokohnya dimainkan dengan brilian oleh mas Tom Cruise). Yeah, show me the money. Show me the money.
Pada akhirnya, financial reward ternyata masih merupakan instrumen motivasi paling ampuh untuk menopang kinerja kaum profesional. Paket remunerasi yang mak nyus ternyata tetap masih merupakan elemen kunci kala kita mau bicara tentang peningkatan produktivitas pekerja.
Di hari yang cerah ini, sejenak kita mau menyisihkan waktu buat mendiskusikan variable kunci ini : tentang aspirasi untuk merengkuh financial reward yang melimpah. Tentang harapan untuk menggapai financial income yang rancak dan bisa bikin hati sumringah.Sejatinya terdapat beragam aspek ketika kita mau bicara tentang teori motivasi dan korelasinya dengan financial reward. Kali ini kita mau menelisik dan mengulik dua aspek utama diantaranya.
Principle # 1 : Show me the money first, then I will deliver. Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang seperti aspek tantangan pekerjaan, aspek hubungan dengan atasan, ataupun juga aspek jarak kantor ke rumah. Namun aspek-aspek ini acap disebut sebagai “additional motivating factor”, sementara baseline factor-nya adalah financial reward (salary and bonus).
Dengan kata lain, perusahaan tak perlu bicara dengan heroik tentang visi, misi, tentang motivasi kerja, tentang semangat teamwork, dan blah-blah, lainnya sebelum baseline factor itu dipenuhi. Bicara tentang “hal-hal heroik” semacam itu, namun gaji pegawai masih dibawah standar, adalah sebuah dagelan yang mirip pagelaran ketoprak.
Memang ada beberapa business owners yang berkilah : kerja dulu yang giat, nanti kalau kinerja bisnis bagus, you baru gue kasi kenaikan gaji. Ini prinsip yang terbalik.
Yang benar seperti ini : berikan yang terbaik kepada karyawan terlebih dahulu, dan kinerja bisnis pasti akan meningkat (ini bukan sekedar ngecap tapi sudah dibuktikan melalui beragam riset empirik, dan dipraktekkan oleh nyaris semua perusahaan top kelas dunia).Ada kalimat begini : If you give peanuts you will get monkeys. Maksudnya : ada harga ada rupa. Kalau you hanya kasi peanut, ya you bakalan cuma dapet monkey.
Kalau mau kinerja bisnis terus meningkat ya harus terlebih dahulu memberikan yang terbaik bagi karyawan. Kalau ngasi gaji-nya pas-pasan namun karyawan terus disuruh kerja keras banting tulang……wah capeee deh.Prinsip berikutnya yang juga kudu diperhatikan dalam teori motivasi adalah apa yang disebut sebagai : Hedonic Adaptation. Artinya : gaya hidup kita pasti akan ngikut (melakukan adaptasi) dengan besarnya gaji yang kita terima. Contohnya begini : dulu ketika gaji Anda hanya 2 jutaan, pasti ngebayangin betapa indahnya kalau gaji Anda bisa tembus 10 jutaan (bisa nabung banyak deh). Namun ternyata ketika gaji Anda benar-benar tembus 10 juta, kok uangnya tetap habis juga ya (tetap ndak bisa nabung juga).
Dan ini dia : kegembiraan saat menerima kenaikan gaji tersebut (berapapun besarnya), hanya bertahan tiga bulan. Setelah itu, perasaan sukacita itu lenyap (dan gaji besar yang tadinya Anda tunggu dengan sepenuh hati lalu menjadi biasa-biasa saja; serta di-anggap sebagai sesuatu yang “given”).
Apa maknanya bagi manajemen perusahaan? Jika perusahaan memang ingin memberikan financial reward yang besar kepada karyawannya; maka lebih baik dengan pola seperti ini : gaji bulanan cukup standar saja, namun bonusnya (variable income) sangat gede (bisa 10 atau 12 kali gaji bulanan).
Dan menurut para ahli human behavior, akan jauh lebih bagus dampaknya bagi motivasi karyawan jika bonus itu diberikan secara bertahap dalam jangka setiap bulan (daripada sekaligus setiap tahun).
Nah ada perusahaan yang melakukan persis seperti itu : di awal tahun CEO perusahaan ini bilang, bahwa ada target penjualan bulanan yang mesti dikejar. Jika target bulanan ini tercapai, maka di bulan itu semua karyawan (bukan hanya bagian sales tapi semua karyawan) akan dapat bonus 1 kali gaji.
Jadi jika setiap bulan, target penjualan itu tercapai, maka setiap bulan pula karyawan akan dapat bonus satu kali gaji. Apa dampaknya? Omzet perusahaan itu langsung lepas landas berlipat-lipat. Pemilik perusahaan happy. Semua karyawan juga happy.
Itulah dua prinsip penting yang kudu dicatat jika kita bicara tentang fincancial reward and job motivation. Jika dua prinsip diatas diterapkan, saya yakin Anda semua pasti juga akan happy.
Dan dengan itu, Anda tak perlu lagi terduduk lesu, dengan wajah sendu, sambil terus mendesis lirih : show me the money….show me the money.
Sumber : http://strategimanajemen.net/2012/05/14/show-me-the-money-show-me-the-money/#more-1126
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar