
P.Sidimpuan, (Analisa)Sistem ekonomi kapitalis yang selama ini diyakini mampu mengatasi berbagai permasalah ekonomi, ternyata tidak dapat mewujudkan kemakmuran yang merata khususnya bagi rakyat Indonesia.
Demikian disampaikan Guru Besar Universitas Trisakti Profesor Sofyan Syafri Harahap dalam seminar nasional di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan, Kamis (17/12).
Dikatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan ini diantaranya, sistem ekonomi kapitalis dibangun atas dasar pemikiran manusia yang mempunyai keterbatasan, sifat pemaksaan (liberal) dan mengikuti kebutuhan pasar tanpa memperdulikan halal dan haram.
“Ketiga unsur tersebut merupakan sebagian faktor penting yang menyebabkan sistem kapitalis gagal dalam menumbuhkan perekonomian yang merata dan berkeadilan, “ujar Syafri.
Selain gagal menumbukan ekonomi yang makmur dan merata kata Safri dampak dari sistem ekonomi kapitalis ini juga berimbas pada kerusakan lingkungan global yang terjadi saat ini.
“Kerusakan lingkungan global yang kita rasakan ini, juga merupakan pengaruh dari sistem ekonomi kapitalis yang menjadikan manusia tergantung terhadap harta tak terbatas, “katanya.
Ditambahkannya, sistem ekonomi kapitalis dan konvensional merupakan sistem syetan karena dalam kapitalis diperbolehkan mencapai tujuan dengan cara apapun asalkan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
“Serakah itukan sifat setan, dan sistem kapitalis mendorong manusia untuk mendapatkan harta yang tak terbatas, itukan sama saja sifat syetan, “katanya.
Prof Syafri mengatakan, mengacu pada kegagalan sistem ekonomi kapitalis dan konfensional itu sudah saatnya masyarakat dunia dan khususnya Indonesia menerapkan sistem ekonomi syariah yang telah menunjukkan keberhasilannya menciptakan kemakmuran dan perekonomian masyarakat yang merata.
Dijelaskan, kemampuan sistem ekonomi syariah menumbuhkan kemakmuran dan kemerataan , dikarenakan sistem ini merupakan bimbingan Tuhan (nash-nash ilaiyah) yang berkoalsi dengan pemikiran manusia.
“Mari selamatkan perekonomian dunia dengan sitem ekonomi syariah karena sistem ini berasal dari Allah SWT, “terangnya.
Hal senada juga dikatakan Deputi Perbankan Syariah Bank Indonesia Dr. Mulia E Siregar. “Sistem ekonomi syariah merupakan jawaban dari krisis ekonomi global yang terjadi saat ini, “katanya.
Dikatakan, krisis global yang terjadi ini, diakibatkan sistem kapitalis yang mengajarkan manusia untuk bersikap tamak yaitu menguasai harta tanpa batas.
Dalam makalahnya Dr Mulia juga memaparkan perkembangan pesat perbankan Syariah yang telah menjadi trend global saat ini, karena dinilai sangat memberi manfaat bagi perekonomian negara.
Sementara Prof Amiur Nuruddin MA dalam pemaparan makalahnya lebih menitikberatkan pada ekonomi Islam upaya mewujudkan kesejahteraan sejati.
Prof Amiur juga mengupas tuntas tentang sejarah perkembangan ekonomi dunia serta terjadinya krisis nilai kemanusiaan.
Seminar ini juga menampilkan Kepala Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu sebagai nara sumber dan mediator dosen ekonomi Islam STAIN P.Sidimpuan Darwis M.Si.
Acara seminar nasional ini dibuka Ketua STAIN Padangsimpuan Profesor Baharuddin Hasibuan. Peserta seminar terdiri dari Masyarakat Ekonomi Syariah, civitas akademik STAIN, mahasiswa dan pemerhati ekonomi.
Hadir dalam acara itu, Muspida dan Muspida plus Kota Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara dan Padang Lawas serta sejumlah wadah dan organisasi kepemudaan. (hih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar